Kamis, 24 Juli 2025

Makin ke Selatan Kali Sentong Kian Sempit, Excavator Keruk Tidak Bisa Lewat, Normalisasi Terhambat

Ponton Excavatur Keruk di kali Sentong tak bisa berlanjut. Ke Selatan kian sempit. Bahkan lebar sungai hanya 2 Meter dari seharusnya 5 Meter.

KALI (SUNGAI) Sentong dengan lebar 5M di Medokan Ayu tak mampu menjalankan fungsinya secara optimal. Normalisasi Sungai terhambat. Ponton Excavatur Keruk harus menahan diri. Dari panjang sungai 300M yang dikeruk, sisa separoh menyempit. Bahkan ada satu titik yang lebar sungai kurang dari 2 Meter.

Demikian kondisi terkini Kali Sentong di RW02 Medokan Ayu yang menjalani normalisasi, menemui hambatan serius. Ponton Excavator Keruk tak bisa meneruskan tugas. Badan sungai mengalami penyempitan, yang sangat.

Dari samping Balai RT03, Lurah Medokan Ayu memperhatikan Ponton Excavatur Keruk yang mundur lagi
 
Kondisi ini juga membuahkan resiko untuk kawasan lain. Bila Excavator Keruk harus istirahat di Medokan Ayu, pengerukan di luar Medokan Ayu otomatis turut tertunda. Begitu dampak selanjutnya.

Benny Oktavian Operator Excavator Keruk lagi istirahat di sebelah balai RT03. Sudah 3 kali ini, sang operator melakukan normalisasi sungai di Kali Sentong.

Hal itu mengingat, kalender kerja Excavator Keruk milik Dinas Pekerjaan umum ini, sudah terjawal dalam setahun. "Jadwal terdekat, seusai Medokan Ayu, Excavator Keruk harus bergeser ke Semampir", kata Benny Oktavian operator Excavator, yang beberapa kali bertugas untuk kawasan Medokan Ayu.

Kondisi Kali Sentong sisi Selatan, yang tak memiliki bantaran sungai lagi.

Tokoh masyarakat RT03 RW02 Sapari peduli turut mengawal Normalisasi Kali Sentong, yang menghindarkan banjir banyak kawasan.

Kondisi yang demikian ini, menurut Lurah Medokan Ayu Zainul Abidin, S. Sos., menjadikan hal yang lumrah bila sebagian kawasan di RW02 Medokan Ayu tidak bisa bebas dari banjir.

"Sungai yang harusnya lebar dan dalam untuk bisa mengalirkan air secara cepat, kemyataannya justru  makin sempit dan dangkal," kata Lurah Zainul, yang pagi itu melihat kegiatan normalisasi ditemani Kepala Seksi Ketertiban dan Pembanginan Suwandi, yang datang berboncengan motor.

Lurah melihat Kali Sentong dari Peta Pengkavling. Didik Tri Winarno (topi putih membelakangi lensa) menunjukan lokasi sungai. Priono Subardan (InfoMedokanAyu, topi kuning, membelakangi lensa) turut memperhatikan peta. Lokasi depan balai RT03. 
 
Kali Sentong sepanjang 300 M itu mengalirkan air dari Selatan menuju ke Utara, Sungai Avoer. Disini melewati dua kawasan. RT07 dan RT03.

Saluran yang melewati wilayah RT03, dibawah pengawasan Teguh Santoso relatif aman. Lebar Sungai tetap terjaga.

Sementara yang melalui kawasan RT07, dikendalikan oleh Pranajaya badan sungai menyempit.  
Pagi itu, Lurah Medokan Ayu dan ketua RT07 bertemu di Pos RT03. Disana berbincang. Keduanya saling geleng kepala. Heran melihat kondisi sungai yang membuahkan banjir di beberapa RT. Ketua RT07 ini sosok baru dan masih muda.

Ketua RT07 Pranajaya (topi putih) berbincang dengan Lurah Medokan Ayu incang

Lurah Medokan Ayu mengusulkan agar segera mengajak warga berembug dan menormalkan badan sungai. Bisa ber-gotong royong dan pelaksanaannya bisa dibantu oleh Satgas.

Melihat kondisi Kali Sentong memprihatinkan, Lurah juga berkoordinasi dengan Dinas untuk mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya.

Dikawal Ketua RT03 Teguh Santoso (kiri) Pengerukan sisi Selatan, usul Lurah, bisa dilakukan dari darat dengan melepas sementara papan nama Mushola (yang dipegang lurah), sambil menunggu lebar badan sungai balik normal.

"Pohon pisang dan banbu yang ditanam dipinggir sungai dan diatasnya ada kandang ayam itu dibersihkan saja agar tidak menghalangi saluran", kata Zainul Abidin kepada sejumlah Satgas Normalisasi.

Lurah yang murah senyum ini pun langsung ber.tandang ke warga pemilik kandang ayam. Lurah memohon ijin dan pengertian terkait fungsi sungai dalam menghalau banjir. Pemilik kandang pun merespon positif.

Segenap pengurus LPMK siang hari datang melihat hambatan normalisasi di halaman Musala Al-Barokah.

Rudy Judianto, Ketua LPMK (kanan)
 
LELUASA BERGERAK
Kali Sentong ini beberapa waktu lalu sempat didatangi Walikota Tri Rismaharini. Juga terkait Normalisasi.

Tri Rismaharini menjabat sebagai Walikota Surabaya pada dua periode. Periode pertama dari tanggal 28 September 2010 hingga 28 September 2015, dan periode kedua dari tanggal 17 Februari 2016 hingga 23 Desember 2020.

Ketika Surabaya era walikota Tri Rismaharini, ponton Excavator Keruk masih bisa leluasa bergerak dari Sungai Avour hingga Jembatan Tambak Medokan Ayu.

Tri Rismaharini dan Kali Sentong

Normalisasi Kali Sentong 14 Juli 2020 

Normalisasi Kali Sentong 14 Juli 2020 

 
Kali Sentong 2021

Lurah yang eks SMA Negeri 2 Surabaya ini, kepada khalayak di Balai RT03 juga menyarankan, usai normalisasi sungai warga bisa mendayagunakan Kali Sentong. Namun, hindari perorangan. Lebih baik usaha bersama, sekaligus menjaga kebersihan sungai.

Banyak kawasan yang menjadikan sungai sebagai usaha bersama, dan bisa diterapkan disini. Begitupun bantaran sungai dapat dibuatkan taman sayur. Bisa juga ternak ayam skala kecil. "Bahannya bisa dari Bu Erna RW05, telurnya bisa untuk kebutuhan warga", tuturnya.  













Tidak ada komentar:

Posting Komentar