![]() |
Lapangan Medokan Ayu |
FAKTA MEDOKAN AYU. Warga Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya sejak 1997 lalu mulai memiliki gedung serba guna Sekar Ayu dan lapangan, yang bernamakan lapangan reformasi.
Kepemilikan itu, hasil perjuangan bersama kaum pemuda se-Padukuhan Medokan Ayu. Yakni RW01, RW02 dan RW03.
Demikian pelacakan dari Fakta MedokanAyu, yang disisir dari Grup WA Tokoh Masyarakat (Tomas) Medokan Ayu per 18 Pebruari 2025.
Fakta ini masih terbuka untuk penambahan maupun editing data terkait fasum gedung serba guna Sekar Ayu, yang terletak di RW08. Bersebelahan dengan kantor kelurahan Medokan Ayu.
Tentang fasilitas umum lapangan terletak RW02 01.
Masih belum diketahui fasum tersebut hal ukuran. Juga, pengelolaan sekaligus penanggung jawab fasum.
Pelacakan itu diawali dari obrolan ringan. Priono Subardan memposting di grup WA, menceritakan usai ngobrol dengan saudara dari RW03 H Nawawi Achmad yang eks ketua LKMK, Tentang adanya kecurigaan InfoMedokanAyu kok sering memberitakan seputar RW01, RW02 dan RW03.
Priono menduga yang mencurigai sepertinya hanya baca berita Duka Cita, yang akhir " ini memang terjadi di RW01, RW02, dan RW03.
Atas dugaan itu, H Nawawi Achmad pun terbahak.
Lalu ketua RW02 Achmad Roin, S.Pd, menyahuti dengan mengirimkan chat, "Konon ke 3 RW itu pernah menggemparkan Medokan Ayu hingga muncul GOR Reformasi...
Ketua RW01 Supangin pun memperkuatnya, "Dan gedung Sekar Ayu".
![]() |
Gedung Sekar Ayu |
"Betul sekali", Chat Didik Tri Winarno
Malah ketua RW01 memperjelas, "Masuk berita nasional TVRI pada waktu itu".
Dari RW02 ketua RT01 Sobirin pun mengigatkan, "Kita Jangan sampai melupakan sejarah".
Sangat betul sekali, H Nawawi Achmad membenarkan dan menjelaskan nama GOR itu bagian dari sejarah gerakan reformasi pemuda-pemuda yang hampir bersamaan dengan tumbangnya zaman Orba pada tahun 1997 oleh warga Medokan sawah, Medokan kampung dan Wonoayu.
Sebagai tokoh sentral gerakan pada waktu itu adalah almarhum H. Munir mantan Ketua RW 01. Juga mantan Ketua LKMD dan Ustad H. Abdul Rosyid, S.Ag, sekarang menjabat Sekjen Lembaga Pengawas Negara.
Gerakan itu didasari pada semangatnya para pemuda yang peduli terhadap aset-aset yang pada hilang nggak jelas kemana rimbanya.
Aset itu bernama bengkok atau bondo deso dan saluran sebagai aliran dipersawahan.
Ending-nya dapatlah kompensasi dari YKP yang mana YKP ini sebagai eksekutor tunggal pengalihan aset-aset tersebut.
Priono dalam chat nya menggaris bawahi, "Secara tak langsung satu bukti. Kerukunan, rasa solidaritas, silahturahmi tinggi telah melekat erat di warga Medokan Ayu.
Itu satu bagian sejarah dari wilayah kota yang ada di sisi ujung Timur.
Adalah mulai terlihat pula, bukti warga Medokan Ayu pendahulu, senantiasa memperjuangkan kepentingan, demi kebutuhan bersama. Bukan keinginan lokal atau pribadi.
Ini sangat bernilai, demi lingkungan Medokan Ayu yang kian Ayu.
Silahkan yang hendak memperkuat referensi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar