Selasa, 02 September 2025

Ekskavator Ponton Pekan ini Tinggalkan Medokan Ayu, Telah 41 hari Beredam Normalisasi Sungai Sentong

Tidak saling kontak. H. Nawawi Ahmad eks Ketua LKMK 2010-2016, 2019-2022 (kaos hitam-Tengah), Hermawan (kaos merah-paling kanan) anggota LKMK periode Nawawi Ahmad, dan Priono Subardan (biru-paling kiri) admin FaktaMedokanAyu bertemu sesama menengok normalisasi kali Sentong, yang kini telah terlihat sebagai sungai dari jembatan Raya Tambak Medokan Ayu, kemarin pagi itu.  


EKSKAVATOR PONTON yang turun me-normalisasi Kali Sentong di RW02 Medokan Kampung - Medokan Ayu berusaha menuntaskan tugas dan besok 3 September atau Minggu ini sudah meninggalkan Medokan Ayu

Ekskavator Ponton itu menurut operatornya Benny Oktavian masuk mengeruk kali Sentong sejak 23 Juli 2025. Dengan demikian hingga hari ini telah 41 hari, Ekskavator Ponton itu berada disana siang dan malam.

Penyebutan istilah "ekskavator ponton" atau "ekskavator amfibi", itu merujuk pada excavator yang dilengkapi dengan ponton (pelampung) untuk beroperasi di perairan atau lahan basah. Ponton adalah bagian dari peralatan yang digunakan oleh excavator untuk keruk.

Pepohonan dan rerumputan yang tumbuh subur di badan kali sentong tidak ada lagi.


Ekskavator Ponton sempat bekerja keras melebarkan badan kali Sentong yang terhimpit teras Musala'


Pada pertemuan tanpa janji itu, dari salah satu ketiga orang Namawi Ahmad, Hermawan dan Priono Subardan mengontak Didik Tri Winarno untuk hadir. 


Didik Tri Winarno yang kini Wakil Ketua RW02, sempat menjabat ketua RT03 RW02 dan dalam rekam jejak Kali Sentong, tercatat penyelamat kali Sentong yang sempat rata tanah sekitarnya. Bahkan pula, ber "patokan" Kavling milik "xyz". 

Sementara, ketika penduduk kian padat, keberadaan kali Sentong makin dibutuhkan untuk menghalau banjir.

H. Nawawi Ahmad, yang eks ketua LKMK tertarik melihat kali Sentong kini, karena di eranya pernah mengundang Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan hadir lama serta sempat makan siang nasi bungkus kala melihat permasalahan di kali sentong yang masih berbibir samping tanah. 


Saat itu, H. Nawawi juga pernah mengajukan ke Walikota Tri Rismaharini untuk melengkapi pompa air di Kali Sentong itu. Karena suatu hal, pompa air malah diturunkan di kawasan Wonorejo.

Kondisi kali Sentong, meski kanan kiri masih berbataskan tanah, saat itu cukup bagus menghalau banjir. Posisi sungai lebih lebar dari sekarang dan lurus.

Kondisi kini ada tikungan. Persis Musala. Hanya bantara sungai sisi Timur sudah bagus sejak dibangun oleh perusahaan Real Estate, yang bernaung dibawah bendera "Sinar Mas".

Tak menyangka bertemu pula dengan H. Prayogi yang lewat bersepeda, hendak ke salah satu rumahnya di Tambak Medokan Ayu.

Pagi itu H. Prayogi Yogie, yang juga anggota LKMK era Nawawi Ahmad juga lewat dan turut bergabung juga. Ia menambahkan, bantaran sisi Timur kali Sentong yang berpagar benton tinggi itu, saat pembangunannya juga sudah "mengalahi" mundur sekitar 1,5-2 Meter.

Itu juga penyelamat, tutur Nawawi Ahmad, seraya menambahkan sebaiknya memang harus berkeputusan seperti itu. Kepentingan umum diutamakan.

 

Nawawi Ahmad menunjuk bantaran sungai sisi Timur, bangunannya bagus, dan disetujui oleh Hermawan, yang berlatar sebagai Kontraktor. Lokasi itu sekitar 10 Meter dari muara.

Sisi Utara yang masuk kawasan RT03 Putra Bangsa


Hermawan melihat pertemuan kali Sentong dan Sungai Avour yang membentang depan RSUD Eka Candrarini 

 (FaktaMedokanAyu)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar